BANJAR PAGUTAN KAJA
Tentang Banjar
Diperkirakan, sebelum tahun 1900-an pada masa Kerajaan, wilayah ini merupakan daerah yang terletak di perbatasan antara Denpasar dan Badung. Dahulu, daerah ini sering disebut dengan istilah memagut, yang berarti sebagai benteng pertahanan untuk menghalau serangan dari wilayah perbatasan barat. Dari situlah kemudian muncul nama Pagutan. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan dinamika sosial masyarakat, wilayah Pagutan pun mengalami pemekaran dan akhirnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pagutan Kaja dan Pagutan Kelod. Namun, hingga saat ini belum dapat dipastikan secara pasti kapan pembagian wilayah tersebut terjadi. Menurut penuturan tetua banjar, Kelihan Banjar Pagutan Kaja yaitu Pan Lambon (alm), kemudian I Cekeg (alm), kemudian I Mudra (alm), kemudian I Suti (alm), Kemudian I Nyoman Rajeg (sampai tahun 1985), I Nyoman Nuadhi (1985-1999), I Nyoman Karcana (1999-2004), I Nyoman Amerta (2004-2015), I Wayan Surapati (2015-2025), dan kini I Wayan Sadiawan (2025-2050) Secara geografis Banjar Pagutan Kaja terletak berbatasan utara dengan Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Batas barat dengan Desa Penatih Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Batas selatas Banjar Pagutan Kelod. Batas timur Banjar Denjalan.
Alamat Banjar
Pagutan Kaja
Galeri Foto Banjar
Struktur Organisasi Banjar
Kelihan Banjar Dinas
I Wayan Sadiawan, ST
Kelihan Banjar Adat
I Wayan Sudira
Ketua Kelompok PKK Banjar
Ni Putu Titiek Utami Sugiarti, S.Pd.Gr
Ketua Sekehe Teruna
I Putu Asmara Putra
Koperasi Banjar Pagutan kaja
Pinjaman Kepada Krama Banjar
📊 Statistik Penduduk
Total Penduduk
0
Laki-laki
0
Perempuan
0